MAN 22 Jakarta

Pemerintah Indonesia tengah berusaha meningkatkan prestasi dan antusiasme siswa dengan cara paling efektif dan nyaman, baik bagi pelajar maupun pihak yang mengajar. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan pada saat ini mempengaruhi cara pandang masyarakat dan orang tua siswa dalam memberikan apresiasi terhadap proses yang dijalankan oleh lembaga pendidikan secara cepat dan akurat, sejak dari sistem, layanan, metode pembelajaran serta dampak hiden kurikulum yang muncul dalam perilaku siswa. Berbagai layanan pendidikan dan metode pendekatan yang efektif, secara terencana dan terus menerus diusahakan oleh para guru, pembina dan seluruh element yang terlibat dalam proses pendidikan dan pengajaran, agar menghasilkan output siswa yang berprestasi sesuai dengan visi lembaga yang dicanangkan.

Kehidupan yang makin kompleks, perubahan yang sangat cepat, persaingan tidak bisa dihindari, pertukaran nilai yang tak bisa dibendung. Kemajuan filsafat, sains, teknologi telah menghasilkan kebudayaan yang semakin maju, yang berdampak terhadap aspek moral. Untuk itu diperlukan sebuah sarana yang memadai dalam menyiapkan dan mengimbangi perkembangan tersebut. Dari sinilah MAN 22 Jakarta melahirkan asrama.

Asrama adalah sarana pembinaan peserta didik dalam mengembangkan ilmu keagamaan, pengetahuan dan kebahasaan serta menjadi sarana dalam mengimplementasikan nilai-nilai kemandirian keislaman dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan asrama diisi dengan kajian kitab, salat berjama'ah, pembiasaan berkomunikasi dalam Bahasa Arab dan Bahasa Inggris serta tutorial materi pelajaran jurusan dan dibutuhkan oleh peserta didik Asrama. Selain itu peserta didik dilatih untuk menjadi insan yang mandiri dan mampu mengelola kegiatan di lingkungan asrama.

Sistem asrama  yang saat ini diterapkan di MAN 22 Jakarta merupakan rintisan untuk  menuju sistem  Full Boarding School di masa depan.  Disebut rintisan karena tidak semua peserta didik menetap di asrama,  tetapi  hanya sebagian kecil dari total peserta didik yang ada.  Dengan sifat semacam ini maka manajemen asrama MAN 22 Jakarta juga menyesuaikan dengan situasi dan kondisi. Oleh karena itu, dibutuhkan kontribusi dan masukan dari pihak-pihak terkait terutama para orangtua peserta didik dalam mengembangkan program ini tanpa mengurangi aspek kemandirian dan independensi manajemen MAN 22 Jakarta.