MAN 22 Jakarta

PALMERAH, JAKARTA BARAT – Guru merupakan pembangun peradaban suatu bangsa, tanpa kehadiran guru suatu peradaban manusia tidak akan dapat terbentuk. Kita sering mendengar guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Namun, hal itu sepertinya harus diluruskan, bahwa guru merupakan pahlawan pembangun insan cendekia.

Di tengah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta inovasi yang terus menerus muncul mengubah kehidupan manusia di baliknya ada guru yang berperan penting. Karena banyak ilmuwan, cendekiawan atau expert di bidang-bidang tertentu, lahir dari didikan seorang guru.

Banyak orang yang melihat guru hanyalah sebuah profesi. Padahal guru lebih dari itu, guru merupakan status sosial yang dimiliki seorang atas berkat perannya dalam mentransfer dan mendidik generasi penerus bangsa.

Bagi kita semua pun pasti memiliki guru, baik guru pada masa sekolah, masa kuliah, atau guru di tempat lain, bahkan mungkin di lingkungan keluarga ada sosok yang kita anggap sebagai guru. Kita ketahui bersama bahwa tanggung jawab seorang guru tidaklah kecil, guru tidak hanya mendidik dan mengajarkan ilmu pada siswa-siswi. Lebih dari itu guru memiliki tanggung jawab untuk menanamkan dan membangun karakter dari anak-anak dari suatu peradaban yang akan menentukan masa depan.

Maka dari itu pada hari Jumat (25/11) untuk menghargai dan menghormati jasa-jasa guru sekaligus memperingati hari guru siswa-siswi MAN 22 Jakarta Barat mengadakan sebuah acara khusus. Acara ini dimulai dari Upacara memperingati hari guru, dilanjutkan dengan persembahan yang diberikan dari para siswa-siswi kepada bapak ibu guru.

Hadiah yang diberikan untuk Bapak Wahyu Diantoro, S.Kom. sebagai penghargaan dedikasi sebagai guru di MAN 22 Jakarta Barat

Pada peringatan hari guru juga memngingatkan pada kita semua bahwa diri kita sampai hari ini, sampai bisa jadi pribadi yang sekarang tidaklah luput dari jasa seorang guru dalam kehidupan kita. Dalam rangka menghargai jasa para guru di sini MAN 22 Jakarta Barat bekerja sama dengan Koperasi MAN 22 Jakarta Barat, tidak lupa Komite, memberikan hadiah bagi salah seorang guru MAN 22 Jakarta Barat yaitu Bapak Wahyu Diantoro, S.Kom. ini menjadi sebuah penghargaan bagi beliau yang telah mendedikasikan dirinya di sekolah ini.

Hal ini pun mengingatkan pada kita semua bahwa kesejahteraan seorang guru di setiap negara haruslah dijunjung tinggi. Mengingat masih banyak guru-guru yang kekurangan dari segi taraf hidupnya. Seharusnya guru haruslah dijadikan sebagai status yang sangat mulia, bukan sekedar profesi yang digaji tiap bulan. Tetapi sebagai sebuah status yang benar-benar dimuliakan dari taraf hidupnya agar guru semakin berkualitas serta melahirkan generasi-generasi masa depan yang gemilang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *